Penelitian ini menganalisis strategi komunikasi persuasif yang diterapkan oleh pengurus Ranting Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Desa Pakisjajar, Malang, dalam upaya meningkatkan partisipasi generasi muda pada kegiatan keagamaan. Latar belakang penelitian menunjukkan bahwa komunikasi persuasif sangat penting dalam organisasi kepemudaan untuk menarik minat kaum muda di tengah tantangan era modern, di mana banyak remaja lebih tertarik pada aktivitas non-keagamaan dan media sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan strategi komunikasi persuasif yang digunakan oleh pengurus IPNU-IPPNU di Desa Pakisjajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi persuasif menjadi pendekatan yang efektif, dengan memanfaatkan kombinasi strategi formal dan nonformal. Strategi formal mencakup strategi komunikasi persuasif dalam kegiatan seperti MAKESTA (Masa Kesetiaan Anggota) dan rutinan Syihabus Syabab, yang berfokus pada penguatan nilai-nilai keagamaan dan organisasi. Sementara itu, strategi komunikasi persuasif nonformal melibatkan penggunaan media sosial, pembuatan konten kreatif, dan acara seperti PALAGAN Fest, yang dirancang untuk menarik generasi muda yang lebih dinamis dan kreatif. Meskipun demikian, implementasi strategi ini menghadapi beberapa hambatan seperti perbedaan latar belakang anggota, kurangnya kekompakan internal, dan minimnya pembiayaan, yang diatasi dengan pendekatan inklusif, penguatan komunikasi internal, dan pemanfaatan sumber daya yang tersedia. Pendekatan ini selaras dengan teori komunikasi persuasif Prof. Deddy Mulyana yang menekankan relevansi, pendekatan personal, dan daya tarik pesan dalam memengaruhi audiens. Secara keseluruhan, strategi ini berhasil meningkatkan partisipasi generasi muda, meskipun memerlukan penguatan di beberapa aspek.
Strategi Komunikasi Persuasif, IPNU-IPPNU, Kegiatan Keagamaan