Penelitian ini dilatar belakangi oleh munculnya beberapa fenomena dengan saling menimbulkan dampak yang berlanjut bagi siswa seperti dalam data statistik yang menunjukkan bahwa angka partisipasi sekolah siswa dalam belajar mengalami penurunan dari beberapa tahun terakhir sehingga penurunan yang terjadi berpengaruh terhadap naiknya kasus kenakalan remaja yang mencapai 19.593 menurut data dari Kemen-PPPA kasus kenakalan remaja terdeteksi meningkat dari tahun 2021 hingga saat ini kasus di dalamnya terdapat kekerasan fisik, psikis hingga mencapai kasus perundungan. kasus kenakalan remaja telah berdampak pada hilangnya perilaku dan moral yang telah sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam yaitu akidah, akhlak dan muamalah. Dari kasus di atas tentunya berbagai lembaga sekolah mempunyai upaya dalam meminimalisir terjadinya kasus tersebut, salah satunya adalah lembaga sekolah SMA IT Asy-Syadzili Malang. Fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana serta apa saja faktor penghambat dan pendukung strategi komunikasi antara guru dan siswa dalam membangun partisipasi pada proses pembelajaran di SMA IT Asy-Syadzili Malang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif dengan teori Strategi Komunikasi oleh Onong Efendy Uchana. Pengumpulan data yang didapatkan melalui beberapa sumber observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil pembahasan penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi antara guru dan siswa dalam membangun partisipasi pada proses pembelajaran di SMA IT Asy-Syadzili Malang terdapat empat strategi yaitu: perencanaan pembelajaran yang di dalamnya terdapat briefing guru sebelum masuk jam pelajaran dan rapat bulanan yang membahas identifikasi karakter siswa dan penanaman nilai-nilai Islam. selanjutnya penggunaan media aplikasi quipper school, memberikan keleluasaan kepada siswa dalam memilih mata pelajaran dan penetapan wali kelas hingga lulus. sedangkan Faktor penghambatnya adalah hambatan terhadap waktu yang terbatas, hambatan terhadap wali murid dan hambatan terhadap siswa. dalam faktor pendukungnya adalah adanya peraturan maksimal presensi dan pemenuhan tugas, terdapat ekstrakurikuler yang bervariasi, pembelajaran praktisi (outing class) dan penggunaan komunikasi asertif yang di dalamnya melakukan pendekatan individual.
Strategi Komunikasi, Proses Pembelajaran, Partisipasi