Fenomena bullying di sekolah dasar masih menjadi perhatian serius, termasuk di Kabupaten Malang. Salah satu kasus yang mencuat adalah perundungan terhadap siswa kelas 2 oleh kakak kelasnya, yang mencerminkan lemahnya pembinaan akhlak di tingkat sekolah dasar. Dalam konteks ini, guru agama memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moral melalui pendekatan komunikasi interpersonal yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi dan implementasi pola komunikasi interpersonal guru agama dalam pembinaan akhlak siswa di Madrasah Ibtidaiyah Sunan Giri Jabung Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam dengan Kepala Sekolah, wakil kepala madrasah bidang kurikulum, guru agama, dan siswa, serta dokumentasi kegiatan. Teori yang digunakan adalah komunikasi interpersonal dari Joseph A. Devito, yang mencakup elemen sumber-penerima, encoding-decoding, pesan, media, gangguan, konteks, etika, dan kompetensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru agama menerapkan pola komunikasi interpersonal secara verbal dan nonverbal. Pola verbal meliputi nasihat (mauizah hasanah), motivasi dan inspirasi, diskusi kelompok, serta kunjungan rumah (home visit). Pola nonverbal diwujudkan dalam bentuk ekspresi wajah, gerak tubuh, dan keteladanan. Implementasi pola interpersonal mencakup: (1) pemberian nasihat yang baik, (2) motivasi melalui kisah inspiratif, (3) diskusi kelompok untuk melatih berpikir kritis, (4) keteladanan dalam perilaku, dan (5) kunjungan rumah sebagai bentuk kerja sama dengan orang tua. Pola komunikasi interpersonal guru agama terbukti aktif dalam membina akhlak siswa, membentuk suasana belajar yang kondusif, serta memperkuat hubungan antara guru, siswa, dan orang tua.
Pola Komunikasi Interpersonal, Guru Agama, Pembinaan Akhlak