Penelitian ini membahas penerapan komunikasi Islam dalam bimbingan ibadah haji pada KBIH Musafir Lintas Sahara Kota Malang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan komunikasi Islam serta faktor penghambat implementasi penerapan komunikasi Islam dalam bimbingan ibadah haji pada KBIH Musafir Lintas Sahara kota Malang. Pelaksanaan pelayanan ibadah haji di Indonesia setiap tahun tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyelenggaraan ibadah haji adalah tanggung jawab Kementerian Agama termasuk mengenai bimbingan manasik haji. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) sangat membantu pemerintah melaksanakan kegiatan program manasik haji tersebut dan membantu calon jamaah haji mempermudah melaksanakan ibadah haji. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis menggunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif. Teori dalam penelitian ini menggunakan analisis teori milik Dr. Halah Abdul 'Albal Jamal dalam bukunya At-Tawashul fi Al-Islam, yang menekankan bahwa komunikasi dalam Islam adalah seni yang bertujuan mempererat hubungan antar manusia dalam bingkai spiritualitas dan etika Islami. Hasil penelitian penerapan komunikasi Islam bimbingan ibadah haji pada KBIH Musafir Lintas Sahara kota Malang menunjukan 1). Bentuk komunikasi Islam (Komunikasi face to face (tatap muka), Komunikasi lisan dan tertulis, dan komunikasi publik). 2). Penggunaan bahasa dan sikap Islami (Menyampaikan pesan-pesan agama dengan bahasa yang santun, mudah dipahami. Dilakukan dengan penuh kesabaran, terlebih saat menghadapi jamaah yang lanjut usia atau awam dalam pengetahuan ibadah haji). 3). Penerapan Komunikasi Islam nonverbal (senyum, sikap ramah, serta penggunaan nada bicara yang lembut dan menenangkan) menjadi bagian dari strategi yang diimplementasikan. 4). Nilai-nilai Islam Yang Dihidupkan (Nilai-nilai seperti ikhlas, tawadhu’, dan ukhuwah Islamiyah tercermin dalam komunikasi yang dibangun pembimbing.) Faktor penghambat implementasi strategi penerapan komunikasi Islam dalam bimbingan ibadah haji pada KBIH Musafir Lintas Sahara kota Malang meliputi 1). Keterbatasan sumber daya manusia, 2). Perbedaan latar belakang jamaah perti usia, pendidikan, dan pemahaman agama, 3). Tekanan waktu selama pelaksanaan haji di tanah suci juga menjadi hambatan dalam penerapan komunikasi Islam, 4). Adanya persepsi negatif dari sebagian jamaah yang membandingkan pelayanan dengan KBIH lain juga menjadi hambatan.
Penerapan Komunikasi Islam, Pembina, KBIH Musafir Lintas Sahara