Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya perubahan sosial masyarakat di era
moderent yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang tidak sesuai dengan
norma-norma agama, maka pembentukan karakter terhadap individu sangat
diperlukan untuk melahirkan kader bangsa yang baik budi pengertinya. Pondok
pesantren adalah satu lembaga yang mengutamakan pembentukan karakter yang
berfungsi sebagai reformasi sosial yang menciptakan perubahan dan perbaikan sosial
masyarakat. Salah satu pondok pesantren yang mengutamakan pembentukan
karakter adalah Pondok Pesantren Khalifah Qur’an Enterpreneurship Boarding School
Malang yang memiliki visi melahirkan kader pendakwah yang cendekia, mandiri, dan
berkarakter Qur’ani sebagai salah satu wujud kepedulian terhadap sosial masyarakat.
Fokus pada penelitian ini adalah mengetahui bagaimana komunikasi interpersonal
Ustadzah dalam membentuk karakter santri, mengetahui faktor pendukung dan
penghambat komunikasi interpersonal ustadzah dalam membentuk karakter santri
di Pondok Pesantren Khalifah Qur’an Enterpreneurship Boarding School Malang, dan
mengetahui karakter santri di Pondok Pesantren Khalifah Qur’an Enterpreneurship
Boarding School Malang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
analisis deskriptif dengan teori komunikasi interpersonal oleh Josep A Devito.
Pengumpulan data yang didapatkan melalui beberapa sumber observasi, wawancara
dan dokumentasi. Hasil pembahasan penelitian menunjukkan bahwa komunikasi
interpersonal ustdzah dalam membentuk karakter santri di Pondok Pesantren
Khalifah Qur’an Enterpreneurship Boarding School Malang dapat berjalan secara
efektif ketika memperhatikan aspek-aspek penting dalam komunikasi interpersonal
yaitu: keterbukaan, empati, sikap saling mendukung, sikap positif, dan kesetaraan.
Faktor pendukung komunikasi interpersonal ustdzah dalam memebentuk karakter
santri ada tiga faktor yaitu: komunikasi berupa nasehat, arahan dan sejenisnya,
ustdzah sudah mengetahui latar belakang kepribadian dan kehidupan santri di
pondok, adanya kerjasama yang baik antara ustadzah dengan pengurus pondok.
Adapun faktor penghambat komunikasi interpersonal ustadzah dalam membentuk
karakter santri ada empat faktor yaitu adanya santri yang tidak bisa menuntaskan
masa belajar di pondok pesantren, adanya santri yang tidak mematuhi peraturan
pondok, adanya kerjasama yang bertolak belakang antara ustdzah dengan orang tua
santri terutama ketika masa liburan, dan perbedaan latar belakang keluarga santri,
dan karakter santri di Pondok Pesantren Khalifah Qur’an Enterpreneurship Boarding
School Malang adalah siddiq, amanah, tabliq, fatonah, dan mandiri.
Komunikasi Interpersonal, Ustadzah, Santri, Karakter