Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya madrasah berbasis keterbatasan fasilitas dalam mewujudkan pendidikan berkualitas di MTs Al-Faqih Pakis Malang. Fokus utama penelitian mencakup tiga aspek: (1) upaya madrasah dalam mewujudkan pendidikan berkualitas, (2) inovasi pembelajaran yang diterapkan guru, dan (3) strategi kepala sekolah dalam mengatasi keterbatasan fasilitas. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis studi kasus, sementara teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan fasilitas tidak menjadi hambatan utama dalam menciptakan pendidikan berkualitas. Guru-guru di MTs Al-Faqih Pakis menerapkan strategi pembelajaran kontekstual, aktif, dan kreatif dengan memanfaatkan lingkungan sekitar, barang bekas, serta teknologi sederhana seperti HP dan aplikasi pembelajaran daring. Pendekatan ini mencerminkan teori contextual teaching and learning, constructivism, dan TPACK. Guru berperan aktif sebagai fasilitator dan inovator dalam menciptakan suasana pembelajaran yang inklusif dan bernilai. Kepala madrasah menerapkan strategi manajerial berbasis kolaborasi, efisiensi anggaran, dan pemberdayaan sumber daya lokal. Kepemimpinan yang transformatif dan partisipatif menjadi kunci dalam membangun budaya kerja kolektif serta mendorong keterlibatan stakeholder seperti orang tua dan masyarakat. Madrasah juga memanfaatkan kearifan lokal dan dukungan program afirmatif pemerintah untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang adaptif. Kesimpulannya, MTs Al-Faqih Pakis menunjukkan bahwa dengan manajemen yang tepat, kreativitas guru, serta partisipasi komunitas, pendidikan berkualitas tetap dapat diwujudkan meskipun dalam kondisi sarana yang terbatas.
Keterbatasan Fasilitas, Inovasi Pembelajaran, Pendidikan Berkualitas