Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi kepala sekolah dalam mengelola sarana dan prasarana untuk meningkatkan prestasi non-akademik siswa di SDN Benjor 01 Tumpang, mengetahui bentuk-bentuk prestasi non-akademik yang dicapai, serta mengungkap implikasi pengelolaan sarana prasarana terhadap peningkatan prestasi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah menerapkan enam strategi utama dalam pengelolaan sarana prasarana: (1) perencanaan berbasis analisis kebutuhan dan SWOT untuk memastikan pengadaan fasilitas sesuai prioritas; (2) pengorganisasian kolaboratif dan partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah; (3) pemanfaatan strategi deliberate dan emergent dalam merespons dinamika kebutuhan sarpras; (4) penguatan kemitraan eksternal untuk optimalisasi fasilitas melalui kerja sama dengan pihak desa dan wali murid; (5) pengawasan dan evaluasi berkala terhadap pemanfaatan sarana prasarana; serta (6) penguatan budaya sekolah yang mendukung kepedulian terhadap sarpras. Adapun prestasi non-akademik siswa terlihat dalam keaktifan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, pencapaian penghargaan dalam lomba non-akademik, perkembangan karakter positif, serta konsistensi dan komitmen siswa dalam berbagai kegiatan. Implikasi dari strategi pengelolaan tersebut antara lain terciptanya lingkungan belajar yang kondusif untuk pengembangan minat dan bakat siswa, meningkatnya frekuensi serta kualitas kegiatan non-akademik secara terstruktur, partisipasi aktif warga sekolah dalam pemanfaatan fasilitas, serta munculnya inovasi dan praktik baik dalam keterbatasan sarana yang tersedia.
Strategi Kepala Sekolah, Pengelolaan Sarana Prasarana, Prestasi Non-Akademik