Diskursus tentang proses penanaman akhlak di pondok pesantren masih menjadi topik penting untuk dibahas, termasuk di Kabupaten Malang. Salah satu kasus yang mencuat yakni kasus santri meninggal akibat perundungan oleh temannya sendiri, hal itu mencerminkan kurangnya akhlakul karimah di pondok pesantren. Dalam konteks ini ustadzah memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah melalui strategi komunikasi interpersonal yang efektif. Penelitian ini membahas strategi komunikasi interpersonal ustadzah dan santri dalam menanamkan akhlakul karimah di Pondok Pesantren Fathul Ulum Pujon Malang. Latar belakang penelitian ini berangkat dari fenomena menurunnya kualitas akhlak santri di lingkungan pesantren, yang ditandai dengan perilaku kurang sopan terhadap ustadzah, pelanggaran tata tertib, dan lemahnya kesadaran moral. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi komunikasi interpersonal yang digunakan ustadzah serta faktor penghambat dan solusi yang dihadapi dalam proses penanaman akhlakul karimah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teori utama yang digunakan adalah teori komunikasi interpersonal dari Prof. Deddy Mulyana, yang menekankan pentingnya komunikasi tatap muka, empati, keterbukaan, dan dukungan emosional dalam membangun relasi yang bermakna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ustadzah menggunakan strategi verbal (nasihat, diskusi), nonverbal (keteladanan), serta pendekatan persuasif (pembiasaan, pemberian reward dan punishment) dalam proses penanaman nilai. Faktor penghambat yang ditemukan meliputi latar belakang santri yang beragam, kurangnya kesadaran pada diri santri. Adapun solusi yang diterapkan adalah mengunakan pendekatan komunikasi interpersonal melalui kegiatan syawir dan konseling kamar, dan diskusi santai antar ustadzah dan santri, serta pemberian tanggung jawab lebih kepada santri pelanggar sebagai bentuk pendidikan karakter. Strategi ini terbukti mampu membangun kepercayaan, kedekatan emosional, dan internalisasi nilai akhlakul karimah secara bertahap.
Strategi Komunikasi Interpersonal, Akhlakul Karimah, Pondok Pesantren