Peternak Sapi Perah Di Indonesia Umumnya Merupakan Pelaku Usaha Kecil Hingga Menengah Yang Tersebar Di Wilayah Pedesaan. Sebagian Besar Dari Mereka Menjalankan Usaha Ternak Secara Tradisional Dengan Jumlah Kepemilikan Sapi Yang Terbatas, Serta Menjadikan Hasil Ternak Sebagai Sumber Pendapatan Utama Maupun Tambahan. Namun, Sektor Ini Menghadapi Berbagai Tantangan Seperti Keterbatasan Pakan Berkualitas, Teknologi, Pembiayaan, Dan Pemasaran Hasil Ternak. Dalam Konteks Ini, Koperasi Peternak Sapi Perah (KPSP ) Setia Kawan Melalui Divisi Simpan Pinjam Memainkan Peran Strategis Dalam Memberikan Akses Pembiayaan Yang Lebih Terjangkau Dan Sesuai Dengan Karakteristik Usaha Peternak Rakyat. Salah Satu Pendekatan Yang Digunakan Adalah Sistem Pembayaran Pinjaman Melalui Potongan Setoran Susu Harian. Pendekatan Berbasis Aktivitas Ekonomi Nyata, Seperti Setoran Susu, Dinilai Lebih Objektif Dan Relevan Dibandingkan Dengan Pendekatan Administratif Konvensional Dalam Menilai Kelayakan Pinjaman. Setoran Susu Mencerminkan Produktivitas Riil, Kestabilan Pendapatan, Serta Komitmen Dan Kedisiplinan Peternak Dalam Menjalankan Usaha. Namun, Produksi Susu Bersifat Fluktuatif, Dipengaruhi Oleh Musim Dan Kondisi Pakan, Sehingga Berdampak Pada Kelancaran Angsuran. Oleh Karena Itu, Penelitian Ini Penting Dilakukan Untuk Menganalisis Sejauh Mana Volume Setoran Susu Dapat Dijadikan Indikator Kelayakan Pinjaman Dan Berpengaruh Terhadap Kelancaran Angsuran Pinjaman Anggota KPSP Setia Kawan. Hasil Penelitian Ini Diharapkan Dapat Memperkuat Dasar Pengambilan Keputusan Pembiayaan Berbasis Aktivitas Ekonomi Yang Berkelanjutan Bagi Peternak Kecil.
Peternak Sapi Perah, Setoran Susu, Kelayakan Pinjaman, Kelancaran Angsuran, KPSP Setia Kawan