Belajar bahasa merupakan usaha yang tidak gampang dan
kadang menjenuhkan, bahkan kadang kala membuat orang
frustasi. Hal itu disebabkan karena belajar bahasa merupakan
upaya untuk membangun kebiasaan baru dalam diri seseorang
untuk dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan pemilik
bahasa tersebut. Kebiasaan baru tersebut adakalanya berbeda
sama sekali dengan kondisi bahasa Ibu, baik dalam tataran
sistem Fonologi, Marfologi, Sintaksis maupun Semantiknya, dan
adakalanya memiliki kemiripan dengan kondisi bahasa ibunya.
Sehingga muncul berbagai persoalan, baik yang terkait dengan
proses pembelajaran di kelas maupun diluar kelas. Adapun
persoalan tersebut adalah bagaimana menentukan pendekatan, metode, strategi, materi, dan media, serta bagaimana pula
cara mengevaluasi hasil pembelajaran tersebut.