Dilatar belakangi pengaruh modernisasi yang mempengaruhi segala bidang kehidupan. Banyak generasi penerus bangsa yang salah paham, tidak mampu menghadapi problematika kehidupan yang melanda mereka. Saya tidak melihat siapa pun dengan tanpa latar belakang agama. Oleh karena itu, kita perlu mengembangkan karakter yang baik dan kuat agar generasi penerus bangsa ini dapat menghadapi masalah yang akan mereka hadapi di akhirat. Di sinilah peran seorang pemimpin dalam pengembangan karakter khususnya dalam sebuah lembaga pendidikan (pondok pesantren) sangat dibutuhkan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan dan menentukan gaya kepemimpinan Kiai di Pondok Pesantren Sunan Kalijogo Jabung Malang. (2) Menjelaskan dan mengidentifikasi peran kepemimpinan Kiai dalam mengembangkan karakter Santri di Pondok Pesantren Sunan Kalijogo, Jabung, Malang.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan jenis penelitian ini adalah studi kasus. Metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model akusisi data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sementara itu, keabsahan data diverifikasi dengan menambah waktu penyelidikan dan tetap menggunakan observasi, triangulasi dan referensi.
Berdasarkan analisis data, kami menemukan bahwa: Gaya kepemimpinan Kiai yang dianut dari Pondok Pesantren Sunan Kalijogo adalah gaya kepemimpinan demokratis, kharismatik dan spiritualis Kiai Ali Muzaki menerapkan sistem musyawarah dengan seluruh santri, majelis ustadz dan pengurus pondok pesantren dalam mengambil keputusan, Sebagai pimpinan Majelis Ustadz dan para santri. Hubungan sosial Kiai seperti orang tua di rumah, mudah berbaur, tidak ada pemisahan antara keduanya, sebagai referensi, motivator dan panutan. Hal ini dilakukan dengan cara membesarkan santri seperti anak sendiri dan memberi contoh dengan memberi contoh sebelum memberi perintah.
Kepemimpinan Kiai, karakter Santri.