Kegiatan dakwah sebagai jalan syiar Islam, terus berkembang dari masa ke masa. Perkembangan dakwah yang ada dari masa ke masa itu tidak lain dan bukan bertujuan agar Islam diterima dengan baik oleh berbagai kalangan sesuai dengan zamannya. Berbagai upaya sudah dilakukan agar Islam dapat diterima oleh berbagai kalangan. Baik upaya dari pribadi setiap muslim sendiri maupun dengan cara membentuk organisasi keagamaan. Di satu sisi, globalisasi dan modernisasi pun berkembang seiring dengan adanya teknologi. Semua bidang untuk mengikuti arus ini, termasuk dalam dakwah. Dakwah, bagi kalangan milenial tak selalu dengan ceramah lisan saja. Media digital saat ini pun sangat mudah ditemukan. Media digital yang digunakan sebagai perantara tersampainya dakwah dari da'i (penyampai dakwah) kepada mad'u (penerima dakwah). Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif-kualitatif dengan subjeknya adalah Habib Husein Ja'far Al Hadar, seorang Habib, Da'I, penulis serta pegiat media sosial. Di mana dalam aktivitas dakwahnya, ia memanfaatkan media sosial. Tulisan ini meneliti tentang strategi yang ada dalam berdakwah menggunakan media digital. Khususnya lagi dakwah terhadap anak muda atau kalangan milenial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Habib Husein Ja'far Al Hadar telah menerapkan strategi dalam dakwahnya. Strategi yang dipakai tersebut sesuai dengan konsep strategi dakwah Prof. Arifin AndiPate, yaitu : mengaktifkan Da'i, Memantapkan Lembaga, Mengenal Khalayak, Menetapkan Metode serta Memilih Media. Selain itu juga dengan landasan prinsip di dalam QS An Nahl : 125 (bil Hikmah, Mauidhah al Hasanah dan Mujadalah al ahsan) serta Manhaj Persahabatan Rasulullah Saw. Dakwah Digital Habib Husein juga menimbulkan 3 (tiga) efek/atsar dakwah bagi para mad'u yakni Menghibur, Akomodatif dan Behavioral.
Strategi Dakwah, Media Sosial