Penelitian ini di latarbelakangi dari fenomena di tengah masyarakat yang menunjukkan bahwa seorang santri dianggap mampu menguasai berbagai bidang, dalam hal-hal seperti pidato, khutbah, dan sebagainya. Public speaking merupakan suatu kewajiban yang harus dikuasai oleh santri, seperti di lembaga keagamaan Pondok Pesantren Gontor, Ploso, dan Lirboyo yang sangat memerhatikan skill public speaking. Pada zaman dan kehidupan yang dinamis ini dengan adanya banyak perubahan seperti waktu, lingkup sosial, penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan memberikan pengaruh pada dakwah dalam menyebarkan materi dakwah dan kajian Islam, dengan adanya fenomena ini lembaga keagamaan seperti pondok pesantren sebagai pusat kajian, ajaran, dan syariat Islam di masyarakat memiliki tanggung jawab dalam peningkatan public speaking. Dari kasus di atas tentunya berbagai lembaga pondok pesantren mempunyai strategi dalam meningkatkan public speaking. Fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana serta faktor penghambat dan pendukung strategi peningkatan public speaking santri putri dalam kegiatan muhadharah Pondok Pesantren Al-Ittihad Malang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif menggunakan teori strategi public speaking oleh Raja Putra. Pengumpulan data yang didapatkan melalui beberapa sumber observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil pembahasan penelitian menunjukkan bahwa strategi peningkatan public speaking santri putri dalam kegiatan muhadharah Pondok Pesantren Al-Ittihad Malang. terdapat 8 strategi yaitu: Menyediakan kegiatan rutinan, , adanya tata tertib dan pelibatan MC, pembacaan Al-Quran dan sholawat, penyampaian materi oleh santri, pembinaan dan pemberian feedback konstruktif, hiburan dan interaksi, serta motivasi dan pemberian apresiasi, dan evaluasi kegiatan. Sedangkan faktor penghambatnya adalah hambatan terhadap waktu yang terbatas, kurangnya pelatihan dan keyakinan diri santri, dalam faktor pendukungnya yakni lingkungan yang mendukung, pembinaan oleh para guru dan pembimbing, program kegiatan khusus, latihan rutin mandiri, dan penggunaan teknologi, pengembangan percaya diri, penekanaan ilmu Islami serta evaluasi dan umpan balik.
Strategi Peningkatan, Public Speaking Santri, Muhadharah