Penelitian skripsi ini memaparkan tentang bentuk komunikasi transendental dalam kegiatan Muslimat NU ranting Kemantren. Adapun pokok permasalahannya yaitu bagaimana bentuk komunikasi transendental dalam kegiatan Muslimat NU ranting Kemantren. Kemudian apa faktor pendukung dan penghambat dari bentuk komunikasi transendental dalam kegiatan Muslimat NU ranting Kemantren. Serta bagaimana cara meminimalisir faktor penghambat sebagai bentuk komunikasi transendental dalam kegiatan Muslimat NU Ranting Kemantren. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode menemukan, mengumpulkan, menguji validitas data, dan penjelasan untuk dituangkan ke dalam pembahasan skripsi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Kemudian pada analisis data, peneliti menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data sebagai penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah bentuk komunikasi transendental dalam kegiatan Muslimat NU ranting Kemantren yaitu dengan cara tahlil, yasinan, diba’an, manaqiban, ratiban, khotmil qur’an, dzikrul ghofilin, ziarah waliyullah, dan pengajian rutin Muslimat NU. Faktor pendukung dari bentuk komunikasi transendental dalam kegiatan Muslimat NU ranting Kemantren adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang berwawasan luas, kehadiran seluruh anggota Muslimat NU, istiqomah, dan memahami makna bacaan dalam kegiatan Muslimat NU. Adapun faktor penghambatnya adalah cuaca yang kurang bersahabat, ketidakfasihan, dan kurang kondusif dan ramai. Cara meminimalisir faktor penghambat cuaca yang kurang bersahabat yakni merubah jadwal kegiatan yang semula siang menjadi malam. Untu meminimalisir ketidakfasihan dalam kegiatan khotmil qur’an dijadikan tempat untuk saling belajar dan mengajar tentang membaca Al-Qur’an, dan untuk meminimalisir kurang kondusif dan ramai karena banyak anak kecil yang ikut sebaiknya dititipkan dahulu kepada keluarga yang ada dirumah.
Komunikasi Transendental, Muslimat, NU